KAJIAN BIDAYATUL HIDAYAH
Oleh : Ustadz Abdul Rojih, Lc., S.Pd.
AHAD, 16 JANUARI 2022
Adab-adab tidur:
- Menghadap kiblat.
- Menulis wasiat seakan-akan sudah akan meninggal, karena tidur saudaranya kematian.
- Dalam keadaan suci.
- Muhasabah (intropeksi diri sendiri & memaafkan sesama), bertekad untuk tobat tidak mengulangi kesalahan dan akan berbuat baik kepada sesama.
- Bersiwak.
- Berdoa agar bisa bangun malam.
- Baca doa-doa tidur
اسمك ربي وضعت جنبي وباسمك أرفعه، فاغفر لي ذنبي؛ اللهم قني عذابك يوم تبعث عبادك، اللهم باسم أحيا وأموت؛ أعوذ بك اللهم من شر كل ذي شر، ومن شر كل دابة أنت آخذ بناصيتها، إن ربي على صراط مستقيم؛
Ketika akan tidur ucapkalah,
” bismika robbi wadho’tu jambii wa bismika arfa’uhu, fagfirlii dzambii, Allahumma qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu ‘ibaadak, Allahumma bismika ahyaa wa amuut, a’udzubika Allahumma ming syarri kulli dzi syarrin waming syarri kulli dzzbbatin anta akhidhum binasiyatihaa, inna robbii ‘alaa shirotim mustaqiim.”
Dengan menyebut namaMu wahai tuhanku akau letakkan lambungku dan dengan namaMu aku mengangkatnya, maka ampunilah dosaku, Yaa Allah jagalah aku dari siksaaMu di hari engkau bangkitkan hamba-hambaMu , Yaa Allah dengan namaMu aku hidup dan mati, aku berlindung kepadaMu Yaa Allah dari keburukannya semua pemilik keburukan dan dari keburukannya hewan melata yang ubun-ubunnya Engkau pegang, sesungguhnya Tuhanku berada dijalan yang lurus.
للهم أنت الأول فليس قبلك شيء، وأنت الآخر فليس بعدك شيء، وأنت الظاهر فليس فوقك شيء، وأنت الباطن فليس دونك شيء، اقض عني الدين، وأغنني من الفقر؛ اللهم أنت خلقت نفسي وأنت تتوفاها، لك مماتها ومحياها، إن أمتها فاغفر لها، وإن أحييتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصالحين؛
” Allahumma antal awwal falaisa qoblaka syai’, wa antal aakhir falaisa ba’daka syai’, wa anta dhohir falaisa fauqoka syai’, wa antal baathin falaisa duunaka syai’, iqdhi annid diin, wa agninii minal faqri, Allahumma anta kholaqta nafsii wa anta tatawaffahaa, lala mamatahaa wa mahyaahaa, in amattahaa fagfirlii wa in ahyaitahaa fahfadzhaa bima tahfadzu bihi ibaadakas shoolihiin.”
Yaa Allah Engkau adalah dzat yang paling pertama maka tdk ada sesuatu sebelumMu, Engakau adalah dzat yang paling akhir maka tidak ada sesuatu sesudahMu, Engkau adalah dzat yg maha dhohir maka tidak ada sesuatu diatasMu, Engkau adalah dzat yang maha bathin maka tidak ada sesuatu dibawahMu.
semoga Engkau tunaikan hutangku dan perkayalah diriku dari kefakiran, Yaa Allah Engkaulah yg menciptakan nyawaku Engkau pula yang mematikannya, bagiMulah hidup dan matinya nyawaku, jika Engkau mematikannya semoga Engkau mengampunku, jika Engkau menghidupkannya maka jagalah sebagaimana Engkau menjaga hamba-hambaMu yang sholeh-sholeh.
اللهم إني أسألك العفو والعافية في الدين والدنيا والآخرة؛ اللهم أيقظني في أحب الساعات إليك، واستعملني بأحب الاعمال إليك، لتقربني إليك زلفى، وتبعدني عن سخطك بعدا، أسألك فتعطيني، وأستغفرك فتغفر لي، ، وأدعوك فتستجيب لي.
” Allahumma inni as alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid diin wad dunnya wal aakhiroh, Allahumma aiqodhnii fii ahabbis saa’ati ilaika was ta’milnii bi ahabbil a’mal ilaika lituqorribunii ilaika zulfaa, wa tab’adu nii an sukhtika bu’daa, as aluka fatu’tinii, wa astagfiruka fatagfirlii, wa ad’uuka fayas tajiibu lii.”
Yaa Allah sesungguhnya aku memohon ampunan dan keselamatan dalam agama, dunia dan akherat, Yaa Allah bangunkanlah aku di waktu yang paling Engkau sukai, dan jalankanlah diriku ini dengan amalan yang paling Engkau sukai pula agar bisa mendekatkanku kepadaMu dengan sedekat-dekatnya dan menjauhkanku dari murkaMu sejauh-jauhnya, aku meminta kepadaMu maka Engkau memberinya, aku memohon ampun kepadaMu maka Engkau mengampuniku, dan aku berdoa kepadamu maka Engkau mengijabahinya
Kemudian bacalah:
- ayat al-Kursi
- (surat al-Baqarah: 285 -آمن الرسول …الخ) sampai akhir surat.
- Lalu surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas
- serta al-Mulk.
Dan Usahakan tidur dalam keadaan berzikir pada Allah SWT dan dalam keadaan suci.
Karena siapa yang melakukan itu, ia akan naik berserta rohnya ke arasy, dan dicatat sebagai orang yang sedang sholat sampai bangun kembali.
Faedah-faedah:
- Diceritakan bahwa Syekh Buthy ketika memulai pelajaran tiba-tiba menangis, kemudian beliau menceritakan bahwa beliau bertemu dengan seorang pemuda yang mengalami kecelakaan, dan beliau mendapati surat wasiat di dekatnya.
Beliaupun terharu dengan pemuda yang ingat kematian tersebut. - Sholat 4 rokaat sebelum dzuhur sama kayak qiyamullail (ibadah malam hari).
- Jangan sekali-kali kita berangan-angan terlalu jauh.
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
”Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Ta’ala“. (HR. Ahmad, Turmudzi, ibnu majah) - Perbanyaklah ziarah kubur untuk mengingat kematian.
- Rosululloh صلى الله عليه وسلم pernah tayammum dulu agar menjaga keadaan suci, padahal jarak beliau dengan air sangat dekat, beliau mengingatkan: siapa yang menjamin hidup hingga tempat wudhu tersebut.
Tips khuysu’ sholat:
- Bayangkan kita sholat di sebelah orang yang kita segani.
- Pada saat itu, pasti hatimu akan khusyuk dan anggota badanmu akan tenang.
- Lalu, tanyakan pada dirimu, “Wahai jiwa yang buruk, tidakkah engkau malu kepada Pencipta dan Tuanmu?”
Apabila engkau mampu salat secara khusyuk dan tenang karena dilihat seorang hamba yang hina, yang tak bisa memberikan manfaat atau bahaya padamu, sedang engkau mengetahui bahwa Dia melihatmu tapi engkau tak takut pada keagungan-Nya,
apakah Allah SWT lebih rendah dibandingkan hamba-Nya itu? Betapa durhaka dan bodohnya engkau! Betapa engkau memusuhi dirimu itu!
Urwah bin Zubair dan kekhusyukan sholatnya
.
Diceritakan bahwa sahabat Urwah bin Zubair mengalami luka di kaki yang mengharuskan amputasi kakinya.
Ia pun menyetujui keputusan amputasi dengan syarat beliau dalam keadaan sholat.
Ketika sholat, beliau pun dipotong kakinya dan dikasih minyak panas untuk menghentikan pendarahan.
Seusai sholat, beliau mencari kakinya, dan mengatakan kepada kakinya:
“Wahai kakiku, saya bersumpah kepada Alloh bahwa saya tidak pernah membawamu ke tempat maksiat”